Nutrisi
Nutrisi adalah proses dimana makhluk hidup memperoleh pangan yang mereka butuhkan untuk menjaga
kesehatan agar memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang baik.
Tubuh kita tergantung pada makanan karena
dengan begitu kita mendapatkan energi, energi tersebut kita gunakan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
Fungsi Makanan
:
a. Sebagai sumber energi untk kerja otot dan
organ tubuh lainnya
b. Untuk pertumbuhan dan perbaikan sel atau
jaringan tubuh yang rusak atau sudah tua
c. Untuk menjaga agar tetap sehat karena nutrisi
yang diperlukan tubuh terdapat dalam makanan.
Zat-Zat dalam Makanan :
A. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama.. Hampir 80% energi dihasilkan
dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal. Karbohidrat
yang disimpan dalam hati dan otot berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat
sedikit. Glikogen adalah sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa
istirahat/puasa. Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.
1.
Jenis Karbohidrat
Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat
digolongkan menjadi 3 jenis yaitu: Monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
a)
Monosakarida
Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan merupakan
molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul dapat langsung diserap oleh
pembuluh darah. Jenis dari Monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak
terdapat pada buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,
sayuran, madu, dan glukosa yang berasal dari pecahan disakarida.
b)
Disakarida
Jenis disakarida adalah sukrora, maltosa, dan laktosa. Sukrosa dan maltosa
banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa merupakan jenis gula dalam air
susu baik susu ibu maupun susuhewan.
c)
Polisakarida
Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis polisakarida
adalah zat pati, glikogen dan selulosa.
2.
Fungsi Karbohidrat
a. Sumber energi yang murah
b. Sumber energi utama bagi otak dan syaraf
c. Membuat cadangan tenga tubuh
d. Pengaturan metabolisme tubuh
e. Untuk efesiensi penggunaan protein
f. Memberikan rasa kenyang
3.
Sumber Karbohidrat
Sumber karbohidrat umunya adalah makanan pokok, umumnya berasal dari
tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu, singkong, dan lain-lain.
Sedangkan pada karbohidrat hewani berbentuk glikogen.
4.
Metabolisme Karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui pencernaan,
absorpsi, dan metabolisme.
Metabolisme Karbohidrat berbentuk monosakarida dan disakarida diserap
melalui mukusa usus. Setelah proses penyerapan (dalam pembuluh darah) semua
berbentuk monosakarida. Monosakarida (Fruktosa, Galaktosa, Glukosa) yang masuk
bersama-sama darah dibawa ke hati. Di dalam hati Monosakarida diubah menjadi
glukosa dan dialirkan melaui pembuluh darah ke otot. Di dalam otot glukosa
dibakar membentuk glikogen melalui Proses Glikoneogenesis.
B. Protein
Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan mengganti
jaringan tubuh. Setiap 1 gram protein menghasilkan 4 kkal. Bentuk sederhana
dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan didalam jaringan dalam
bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial tidak dapat disintesis didalam
tubuh tetapi harus didapatkan dari makanan. Jenis asam amino esensial
diantaranya lisin, triptofan, fenilanin, leusin.
Berdasarkan susunan kimianya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu
:
1.
Protein sederhana
Jenis ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya abumin,dan globulin.
2.
Protein bersenyawa
Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat seperti dengan glikogen
membentuk glikoprotein, dengan hemoglobin membentuk kromoprotein.
3.
Turunan atau devirat dari
protein
Termasuk dalam turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan gelatin.
Fungsi Protein
1.
Untuk keseimbangan cairan
yaitu dengan meningkatkan tekanan osmotic koloid, keseimbangan asam.
2.
Pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan
3.
Pengaturan metabolisme
4.
Sumber energi di samping
karbohidrat dan lemak
5.
Dalam bentuk kromosom,
proein berperan sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan
dalam bentuk genes.
Sumber protein
1. Protein hawani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu, daging,
telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam dan sebagainya.
2.
Protein nabati yaitu
protein yang berasal dari tumbuhan seperti jagung, kedelai, kacang hijau,
terigu, dan sebagainya.
Metabolisme Protein
Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan dikeluarkan enzim
protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein menjadi albuminosa dan pepton.
Albuminosa dan pepton di dalam usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan
bantuan enzim tripsin dari pancreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke
aliran darah yang menuju ke hati.Asam-asam amino disebar oleh hati ke jaringan
tubuh untuk menganti sel-sel yang rusak dan sebagian digunakan untuk membuat
protein darah. Karean protein dapat larut dalam air sehingga umumnya dapat
dicerna secara sempurna dan hampir tidak tersisa protein makanan dalam feses.
Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke hati kemudian
dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah menjadi dua macam zat yaitu
asam organic dan amoniak. Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam
organic dimanfaatkan sebagai sumber energi.
C.
Lemak
Lemak atau lipid merupakan sumber energi paling besar. Berdasarkan ikatan
kimianya lemak dibedakan menjadi :
1.
Lemak murni yaitu lemak
yang terdiri atas asam lemak dan gliserol
2.
Zat-zat yang mengandung
lemak misalnya fosfolipid, yaitu ikatan lemak dengan garam fosfor, glikolipid
yaitu ikatan lemak dengan glikogen.
Fungsi Lemak
1.
Memberikan kalori, dimana
setiap 1 gram lemak dalam peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9
kkal.
2.
Melarutkan vitamin
sehingga dapat diserap oleh dinding usus.
3.
Memberikan asam-asam
esensial
Sumber Lemak
Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak nabati
mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti terdapat pada
kacang-kacangan, kelapa dan lain-lainnya. Sedangkan Lemak hewani banyak
mengandung asam lemak jenuh dengan rantai panjang seperti pada daging sapi,
kambing dan lainnya.
Metabolisme Lemak
Lemak diserap melalui proses secara pasif dalam bentuk gliserol asam lemak
karena giserol larut dalam air. Gliserol asam lemak masuk dalam pembuluh darah
dan dibawa ke hati. Kemudian didalam hati dengan proses kimiawi Gliserol diubah
menjadi Glikogen. Bersama metabolisme Hidarat Arang gliserol akan menghasilkan
tenaga. Lemak yang dibakar mempunyai hasil sampingan yang disebut Colesterol.
D.
Vitamin
Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada makanan
dan tidak dapat dibuat di dalam tubuh. Vitamin sangat berperan dalam proses
metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin dapat
diklasifikasikan menjadi :
1.
Vitamin yang larut air :
Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, folic acid, serta vitamin c.
2.
Vitamin yang larut dalam
lemak : A , D , E , K
Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan
pemeliharaan kesehatan.
Klasifikasi Vitamin :
1 Vitamin
A (Retinal,
Retinol, Carotenoids)
Fungsi : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan imunitas Tubuh
Avitaminosis Vit.A : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea)
Sumber Makanan : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah, Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran
yang berwarna Hijau dan Kuning.
Fungsi : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan imunitas Tubuh
Avitaminosis Vit.A : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea)
Sumber Makanan : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah, Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran
yang berwarna Hijau dan Kuning.
2 Vitamin
B1 (Thiamine)
Fungsi : Penting untuk system saraf dan fungsi jantung, Mencegah penyakit beri-beri
Avitaminosis Vit.B1 : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-beri, kurang
nafsu makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
Sumber Makanan : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai, daging, susu, roti, tepung, ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.
Avitaminosis Vit.B1 : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-beri, kurang
nafsu makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
Sumber Makanan : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai, daging, susu, roti, tepung, ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.
3 Vitamin
B2 (Riboflavin)
Fungsi : Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah
kepekaan mata terhadap cahaya
Avitaminosis B2 : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering,
kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
Sumber Makanan : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang
berdaun, daging tanpa lemak.
Fungsi : Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah
kepekaan mata terhadap cahaya
Avitaminosis B2 : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering,
kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
Sumber Makanan : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang
berdaun, daging tanpa lemak.
4 Vitamin
B3 (Niacin,
Niacinamide)
Fungsi : Membantu makanan menjadi energi, membantu
sistem saraf, mencegah
penyakit pellagra, mencegah berkurangnya nafsu makan.
Avitaminosis Vit.B3 : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang makan), insomnia mual-
mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.
Sumber Makanan : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-
sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli.
Avitaminosis Vit.B3 : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang makan), insomnia mual-
mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.
Sumber Makanan : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-
sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli.
5 Vitamin
B5 (Pantothenic
acid (Asam Pantotenat))
Fungsi : Membantu pemecahan nutrisi makanan (terutama pada lemak),
menjaga komunikasi sistem saraf dan otak, memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Avitaminosis Vit.B5 : Penyakit Paresthesia, Otot mudah kram, sulit tidur, kulit kering
dan bersisik.
Sumber Makanan : Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.
Fungsi : Membantu pemecahan nutrisi makanan (terutama pada lemak),
menjaga komunikasi sistem saraf dan otak, memproduksi senyawa
asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Avitaminosis Vit.B5 : Penyakit Paresthesia, Otot mudah kram, sulit tidur, kulit kering
dan bersisik.
Sumber Makanan : Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.
6 Vitamin
B6 (Pyridoxine
(Pridoksin))
Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah
dan sistem saraf, memproduksi antibodi.
Avitaminosis Vit.B6 : Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf
Sumber Makanan : Daging, Pisang, sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah
dan sistem saraf, memproduksi antibodi.
Avitaminosis Vit.B6 : Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf
Sumber Makanan : Daging, Pisang, sayur-sayuran dan kacang-kacangan.
7 Vitamin
B7 (Biotin)
Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer
karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
Avitaminosis Vit.B7 : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia dan kerontokan rambut.
Sumber Makanan : Daging, kuning telur, pisang, kacang-kacangan, ragi dan gandum.
Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer
karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
Avitaminosis Vit.B7 : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia dan kerontokan rambut.
Sumber Makanan : Daging, kuning telur, pisang, kacang-kacangan, ragi dan gandum.
8 Vitamin
B9 (Folic acid
(Asam Folat))
Fungsi : Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh
dalam proses
metobolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah
merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.
Avitaminosis Vit.B9 : Kecacatan pada janin
Sumber Makanan : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari, kentang, tomat, jeruk,
Telur dan hati.
metobolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah
merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.
Avitaminosis Vit.B9 : Kecacatan pada janin
Sumber Makanan : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari, kentang, tomat, jeruk,
Telur dan hati.
9.
Vitamin
B12 (Cyanocobalamin,
hydroxycobalamin, methylcobalamin)
Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah
penyakit anemia dan penting untuk
pertumbuhan bagi anak-anak.
Avitaminosis Vit.B12 : Penyakit Anemia (Kurang darah), cepat lelah.
Sumber Makanan : Ikan, daging, telur, susu, hati.
Avitaminosis Vit.B12 : Penyakit Anemia (Kurang darah), cepat lelah.
Sumber Makanan : Ikan, daging, telur, susu, hati.
10. Vitamin C (Ascorbic acid (Asam Askorbat))
Fungsi : Penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta
tulang, Membentuk sel-
sel tubuh dan pembuluh darah, mencegah penyakit kudis,
meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
Avitaminosis Vit.C : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi / cepat lelah, penyakit
kudis, penyakit sariawan, anemia.
Sumber Makanan : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan
ikan.
sel tubuh dan pembuluh darah, mencegah penyakit kudis,
meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
Avitaminosis Vit.C : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi / cepat lelah, penyakit
kudis, penyakit sariawan, anemia.
Sumber Makanan : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan
ikan.
11. Vitamin D (Cholecalciferol, Ergocalciferol (Kalsiferol))
Fungsi : Penting untuk Gigi dan tulang, membantu tubuh
menggunakan
Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis (pelunakan
tulang pada anak-anak).
Avitaminosis Vit.D : Rheumatoid arthritis (radang sendi), Penyakit Osteomalasia
(hilangnya unsur fosfor dan kalsium secara berlebihan), diabetes,
Penyakit Rahkitis.
Sumber Makanan : Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu, udang, tiram. Paparan sinar Matahari.
Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis (pelunakan
tulang pada anak-anak).
Avitaminosis Vit.D : Rheumatoid arthritis (radang sendi), Penyakit Osteomalasia
(hilangnya unsur fosfor dan kalsium secara berlebihan), diabetes,
Penyakit Rahkitis.
Sumber Makanan : Ikan, telur, hati, Jamur, Kedelai, Susu, udang, tiram. Paparan sinar Matahari.
12. Vitamin E (Tocopherols, Tocotrienols)
Fungsi : Penting untuk fungsi darah, mencegah asam lemak yang berlebihan, menjaga
jaringan kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati.Sebagai antioksidan alami,
melindungi paru-paru dari polusi udara.
Avitaminosis Vit.E : kemandulan, gangguan saraf dan otot.
Sumber Makanan : minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur.
Avitaminosis Vit.E : kemandulan, gangguan saraf dan otot.
Sumber Makanan : minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur.
13. Vitamin K (Phylloquinone, Menaquinones)
Fungsi : membantu metabolisme tubuh dan mencegah
penyakit diabetes, menekan proses
pendarahan akibat pemakain senyawa aspirin atau antibiotik berlebihan, menurunkan risiko
terkena penyakit
osteoporosis.
Avitaminosis Vit.K : menghambat pembekuan darah, menurunnya kepadatan tulang.
Sumber Makanan : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli (parsley).
Avitaminosis Vit.K : menghambat pembekuan darah, menurunnya kepadatan tulang.
Sumber Makanan : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli (parsley).
E.
Mineral
Mineral adalah elemen anorganik untuk tubuh karena perannya sebagai katalis
dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan menjadi makromineral
yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih dan mikromineral jika kebutuhan
tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam makromineral adalah kalsium, magnesium
fosfat sedangkan yang temasuk dalam mikromineral adalah klorida, yodium,
iron,zinc. Secara umum fungsi dari mineral adalah :
1.
Membangun jarigan tulang
2.
Mengatur tekanan osmotik
dalam tubuh
3. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf
4. Membuat berbagai enzim
Klasifikasi Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh :
1. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral
penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi Anda. Kalsium juga berperan
penting untuk proses kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, dan sistem
imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan
kalsium di dalam tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung
Kalsium : sayuran berdaun hijau, seperti kangung, daun singkong, bayam, daun
pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
2.
Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab
terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi. Selain itu, fosforus juga
mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan mineral ini menyebabkan otot
Anda terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu berlebih, menyebabkan terjadi
nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-organ tubuh yang tidak
seharusnya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur dan susu merupakan
sumber fosforus yang utama.
3.
Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utama natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta
menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja sama
dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot,
absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel.
4.
Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama
dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam pemeliharaan keseimbangan
cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di dalam tubuh. Kalium juga
berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta sebagai katalisator dalam
banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme energi, sintesis glikogen,
dan protein.
Buah
dan sayuran yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran hijau,
tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.
5.
Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu
menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi otak. Selain itu sulfur bersama-sama
dengan vitamin B kompleks membantu memperlancar metabolisme dalam tubuh dan
membantu melawan infeksi akibat bakteri.
Buah dan sayuran yang mengandung
Sulfur : kacang-kacangan, bawang putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
6.
Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme
karbohidrat dan lemak. Bersama-sama dengan insulin, kromium berfungsi untuk
memudahkan masuknya glukosa ke dalam sel.
Buah dan sayuran yang mengandung
Kromium : kentang, cabai hijau, apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
7. Zat Besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat
pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah merah. Hemaglobin bertanggung jawab
dalam pendistribusian oksigen dari paru-paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat
besi juga berperan dalam metabolisme energi, termasuk sintesis DNA oleh
beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Zat
besi : sayuran hijai seperti bayam, kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
8.
Yodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk
pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak tubuh; serta menjaga kesehatan
rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung
Yodium : bawang merah atau tanaman lain yang ditanam di daerah dekat pantai.
9.
Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting
sebagai kofaktor berbagai enzim dalam tubuh. Magensium bertindak sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di dalam tubuh, termasuk reaksi yang
berkaitan dengan metabolisme energi, karbohodrat, lemak, protein, dan asam
nukleat. Selait itu, magnesium juga berperan dalam sintesis degradasi, dan
stabilitas banan gen DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium
: sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan
(Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur
berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme. Enzim yang berkaitan
dengan mangan berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan
tulang, serta mencegah peroksidasi lemak oleh radikal bebas. Mangan juga
berperan dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, fungsi hormon
tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan neurotransmiter.
Buah dan sayuran yang mengandung
Mangan : kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai
enzim, mengkatalis reaksi oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme
sulfur, dan mencegah anemia.
Buah
dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong, bayam,
bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka, wortel,
dan kubis.
12. Selenium
(Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin
E berberan sebagai antioksidan dalam sistem enzim. Di samping, selenium juga
berperan mencegah terjadinya serangan radikal bebas, melindungi membran dari
kerusakan oksidatif, membantu reaksi oksigen dan hodrogen pada tahap akhir
rantai metabolisme, serta membantu sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung
Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis dan gandum.
13. Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan
tubuh, memelihara kesehatan mata, menghambat virus, mengurangi risiko kanker,
menjaga kesehatan organ vital laki-laki, dan mempercepat proses penyembuhan
luka.
Buah dan sayuran yang mengandung
Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
14. Boron
(Bo)
Boron mempunyai efek positif
terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis dengan cara meningkatkan
penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron tersebut bersifat sinergis
dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga diduga dapat membantu
memelihara fungsi sarat. Selain itu, boron juga mempunyai mekanisme kerja yang
berhubungan dengan fungsi membran sel sarat serta terbukti memiliki aktivitas
anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya sangat signitifkan, terutama
untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti rematoid, artritis, dan asama.
Buah dan sayuran yang mengandung
Boron : jamur, kacang-kacangan dan asparagus.
F.
Air
Air merupakan zat makanan paling dasar yang dibutuhkan oleh manusia. Tubuh
manusia terdiri atas 50-70% air. Bayi memiliki proporsi air yang lebih besar
dibandingkan dengan orang dewasa. Semakin tua umur seseorang, maka proporsi air
dalam tubuh akan semakin berkurang. Pada oang dewasa asupan air antara 120-1500
cc per hari, namun dianjurkan 1900 cc untuk optimal. Selain itu, air yang masuk
ke dalam tutbuh melalui makanan 500-900 cc per hari.
Kebutuhan air akan meningkat jika terjadi pengeluran air, misalnya
-
Melalui keringat berlebih
-
Muntah
-
Diare
-
Gejala Dehidrasi
G.
Serat
·
Serat dapat diperoleh dari
kacang-kacangan, sereal, buah, dan sayuran.
·
Serat terdiri dari selulosa dan
tidak dapat dipecah oleh sistem
pencernaan manusia.
·
Serat merangsang peristaltik yang
membantu makanan bergerak sepanjang saluran pencernaan
·
Kekurangan serat dalam tubuh dapat menyebabkan
sembelit (kesulitan dalam buang air besar)
Masalah-Masalah Kebutuhan Nutrisi
Secara umum, gangguan nutrisi terdiri dari :
1.
Kekurangan Nutrisi
2.
Kelebihan Nutrisi
3.
Obesitas
4.
Malnutrisi
5.
Diabetes Melitus
6.
Hipertensi
7.
Jantung Koroner
8.
Anoreksia
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi :
1.
Pengetahuan
2.
Prasangka
3.
Kebiasaan
4.
Kesukaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar